Siklus Hidup dan Performa Murai Batu


JIKA kita pelajari siklus mahluk hidup terutama unggas dan khususnya murai batu maka akan kita temui dasar awalanya yakni telur, menetas, terotol, murai muda, murai dewasa, gacor, fighter teritorial dan persaingan, kawin, masa transisi, ganti bulu rutin dan masa istirahat.
Kita coba ulas siklus tersebut :
  1. Periode telur, menetas, terotol, murai muda sampai menjadi murai dewasa adalah masa belajar dan berlatih untuk tumbuh menjadi MB dewasa yang mapan, pada masa inilah peranan kita sebagai perawat sangat diperlukan. Bakat memang mendominasi namun rawatan kita juga tak kalah penting turut membantu perkembangan dari seekor murai batu kuncinya “berikan materi isian/pemasteran yang bagus dan panjang panjang” sedari kecil, supaya warna suara tersebut menjadi suara dasar dan andalannya saat dewasa  dan menjadi MB mapan nanti.

Rawatan MB Mabung vs Mempertahankan Karakter Isian



"  

Murai Batu saat mabung diperlukan rawatan extra, agar saat selesai dari proses ganti bulu, diharapkan MB tersebut tetap stabil dan tentu saja diharapkan progres kedepan akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

"

“Kicauan Burung” Hobi Yang Memasyarakat

MEMELIHARA dan merawat burung sudah sejak lama banyak digemari masyarakat, selain hanya sebatas kelangenan mendengar kicauannya di pagi hari dengan tujuan penyejuk suasana rumah, kini hobi tersebut mulai menjamur bak virus yang mewabah, bahkan hampir setiap gang ada saja yang menggantung burung kicauan di depan rumahnya, bukan itu saja, kini distro bahkan restoran dan hotel pun mulai menggunakan konsep natural tersebut guna menarik pengunjung, terbukti dengan banyaknya asesoris mulai dari sangkar burung yang di hias sedemikian rupa, dijadikan lampu hias bahkan ada juga yang menduplikat suara burung kicauan di hutan dalam bentuk MP3 untuk di perdengarkan di area tempat usahanya.   

Kolom Chatting Umum

Sports